Antara Bisnis, Aset Kreatif, dan KreatifHub

Dulu, waktu gue ngobrol sama kating, ada satu kalimat yang masih gue inget sampe sekarang. Kalimat itu tentang establish dominance. Kalo nggak salah dia bilang begini:

"Lewat establish dominance, kalian tentuin mau dikenal sebagai siapa dan kelebihannya apa. Supaya kalo orang lain butuh hal itu, mereka akan datang ke kalian."

Gue setuju sama omongannya. Manusia di dunia ini ada banyak, kalo gue nggak bisa menunjukkan ciri khas atau keunggulan diri gue, mungkin orang lain nggak akan butuh gue.

Selang beberapa bulan kemudian, ada satu materi perkuliahan yang beririsan dengan ucapan kating gue. Inti materinya adalah untuk sebuah bisnis bisa bersaing dengan kompetitornya, harus ada ciri khas tertentu yang menarik hati konsumennya. Materi tersebut seolah menguatkan argumen kating gue soal alasan kabur dari karantina, eh bukan dong... soal establish dominance. Bedanya, istilah yang dipake adalah personal branding untuk suatu bisnis.

Dari kedua hal di atas, bisa dikatakan bahwa bisnis tanpa personal branding, cepat atau lambat akan tertinggal dari kompetitornya. Apalagi dunia bisnis bersifat dinamis. Mulai dari start-up, perusahaan menengah, hingga UMKM terus berlari menuju targetnya masing-masing. Kalo di lomba lari setiap peserta mamakai nomor BIB yang unik, di industri bisnis nomor BIB-nya adalah personal branding. Personal branding yang akan membedakan satu bisnis dengan bisnis lain.

Membangun personal branding bisa dimulai dari menjangkau calon konsumen yang lebih luas. Salah satunya lewat pengiklanan atraktif dengan aset kreatif. Aset kreatif adalah konten berupa foto atau video yang menarik sebagai strategi marketing untuk mendatangkan calon konsumen. Mengenai aset kreatif, gue menemukan satu platform yang tepat untuk cari tau lebih tentang hal tersebut, yaitu KreatifHub.

KreatifHub merupakan platform yang menyediakan berbagai jasa freelancer sesuai dengan kebutuhan kreatif bisnis. KreatifHub membawa misi menjembatani kerjasama antara freelencer dengan pencari talent di dunia kreatif. Sampai tulisan ini dibuat, KreatifHub udah menyediakan 62 kategori jasa dengan 548 jasa tersedia. KreatifHub juga membuka kesempatan buat para freelencer mendaftarkan jasanya, caranya dengan memilih "jadi freelancer" yang tersedia di halaman utama website KreatifHub.

Tampilan website KreatifHub yang kece abis

Kolom pencarian jenis jasa yang dibutuhkan

Balik lagi ke aset kreatif. Sekarang ini, KreatifHub sedang melakukan kampanye bertajuk Anekatif. Lewat Anekatif, KretifHub ingin menimbulkan kesadaran tentang pentingnya aset kreatif bagi sebuah bisnis. Terlebih, era digital menawarkan peluang besar untuk sebuah bisnis meningkatkan penjualannya lewat strategi aset kreatif. 

Menurut gue, upaya KreatifHub ini kreatif banget. Sebuah bisnis, apalagi bisnis yang cenderung baru, pasti butuh atensi masyarakat agar kehadirannya diakui dan bisa menjadi pilihan solusi dari kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Bentuk strategi yang bisa diterapkan seperti mengisi website dengan postingan-postingan menarik, video iklan, ilustrasi lucu buat ningkatin engagement sosial media, endorse ke toko Ci Lenny-nya Fadil Jaidi, atau foto produk yang ciamik. Apapun bentuk aset kreatifnya, jika digarap dengan serius akan berpotensi mendorong penjualan suatu bisnis.

Setelah memilih konsep aset kreatif, langkah selanjutnya adalah mengeksekusinya sebaik mungkin. Bagaimana jika sumber daya manusia di dalam bisnisnya kurang memumpuni untuk jenis aset kreatif yang dipilih, misal mau buat poster diskon, tapi nggak ada yang ngerti Photoshop? Mau bikin konten YouTube, tapi nggak paham cara edit video? Tenang, kan ada KreatifHub.

Posting Komentar

0 Komentar